Pj Gubernur Sumut Buka Workshop Jurnalis ‘Depth News Era Digital’

Pj Gubernur Sumut Hassanudin membuka workshop jurnalistik dengan tema 'Depth News Era Digital', di Mars Room Grand Antares, Sabtu (21/10/2023). Workshop itu sendiri merupakan gagasan PWI dan SPS Sumut.

topmetro.news – Pj Gubernur Sumut Hassanudin membuka workshop jurnalis dengan tema ‘Depth News Era Digital’, di Mars Room Grand Antares, Sabtu (21/10/2023). Workshop itu sendiri merupakan gagasan PWI dan SPS Sumut.

Dalam sambutan saam pembukaan kegiatan, Pj Gubernur Sumut menyebut, bahwa perkembangan saat ini sangat pesat dan dampaknya sangat besar. Sehingga menurut Gubernur, memang perlu inovasi.

Hassanudin juga menyebut, bajwa dengan perkembangan yang ada sekarang ini, maka tentu media cetak harus punya segmen tersendiri. Tentunya dibarengi dengan inovasi dan kreativitas.

Di bagian lain sambutannya, Pj Gubernur juga menyinggung soal perbedaan. Di mana ia juga menyampaikan bahwa perbedaan itu adalah sebuah anugerah.

“Beda itu asyik. Kalau gak beda asyik,” katanya.

Namun, lanjutnya, dalam perbedaan itu harus ada kebersamaan. “Ibarat dalam tubuh, bahwa tangan kanan beda dengan tangan kiri. Tapi tidak lebih hebat tangan kanan dari tangan kiri. Sama baiknya,” kata mantan Pangdam I/BB ini.

Menutup sambutannya, Pj Gubsu pun membuka workshop secara resmi, sembari menyampaikan kiranya Tuhan memberkati kegiatan tersebut.

Harapan

Sebelumnya dalam laporannya, Ketua Panitia Riyanto A mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur atas perhatian dan dukungannya kepada pers di Sumatera Utara.

Sedangkan Ketua PWI Sumut Farianda Sinik menyampaikan harapan dari insan pers khususnya media cetak kepada pemerintah, khususnya Pemprov Sumut.

Ia juga menyinggung bagaimana pemerintah dan media cetak berkolaborasi. Sehingga Farianda pun berharap agar pemerintah jangan membiarkan media cetak ‘mati’.

Bagi Farianda, kehadiran Pj Gubernur dalam kegiatan itu telah memberi harapan dan kesempatan bagi insan pers di Sumut untuk semakin dapat perhatian dari Pemprovsu.

Ia menyebut, mudah-mudahan selalu ada solusi bagi keberadaan media cetak di Sumatera Urara di tengah kondisi yang masih belum membaik.

“Ibarat mobil mogok yang perlu didorong. Begitu mesin hidup mobilnya sudah bisa jalan sendiri. Jadi bagaimana mendorong mobil mogok itu supaya kemudian mesin hidup dan berjalan,” katanya.

Wokshop itu sendiri berlangsung hangat dengan beberapa narasumber termasuk dari Dewan Pers, dipandu moderator Agus Salim Ujung. Yang jadi topik pembahasan utama adalah, bagaimana surat kabar (cetak) bisa bertahan di tengah serbuan media online.

Di antaranya perlunya inovasi dan kreativitas. Misalnya dengan membuat berita-berita yang lebih ‘dalam’ menggali data dan multinarasumber (indepth news).

Hadir para pemilik media khususnya cetak, maupun perwakilan, yang dalam kesempatan itu menyampaikan beberapa pertanyaan dan masukan.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment